Langsung ke konten utama

Kisah Sunan Muria dan Dewi Roroyono

Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga. Ia lahir di sebuah daerah dekat lereng Gunung Muria, utara kota Kudus. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Sunan Muria banyak belajar ilmu agama kepada ayahnya. Setelah banyak menimba ilmu, Sunan Muria kemudian ditugaskan oleh ayahnya untuk berdakwah mengajarkan agama Islam di daerah Jepara, Tayu, Juana, Kudus dan Pati.
 

Sunan Muria lebih senang tinggal di daerah terpencil. Dia adalah orang yang ramah dan gampang bergaul dengan masyarakat. Sunan Muria tidak hanya pandai ilmu agama. Dia juga pandai bercocok tanam, berdagang dan melaut. Banyak warga yang diajari cara bertanam, berdagang dan juga melaut oleh beliau, di samping juga diajari ilmu agama.
 

Konon, Sunan Muria berguru kepada Sunan Ngerang. Pada suatu waktu, Sunan Muria diundang menghadiri acara syukuran ulang tahun puteri gurunya yang bernama Dewi Roroyono. Setelah para tamu berkumpul, Sunan Ngerang memerintahkan puterinya itu keluar menghidangkan makanan. Orang yang hadir semuanya takjub melihat kecantikan Dewi Roroyono. Tetapi Sunan Muria menunduk saja demi menjaga pandangannya.
 

“Cantik sekali,” kata kakak seperguruan Sunan Muria yang bernama Pathak Warak. Karena tidak tahan melihat kecantikan puteri gurunya itu, Pathak Warak mencoba memegang Dewi Roroyono. Gadis itu pun marah.
 

“Kurang ajar,” kata Dewi Roroyono sambil menumpahkan makanan ke baju Pathak Warak. Semua orang tertawa sehingga membuat Pathak Warak merasa marah. Dia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membius Dewi Roroyono. Setelah itu, dengan kesaktiannya, Pathak Warak menculik Dewi Roroyono. Sunan Ngerang marah melihat kelakuan muridnya.
 

“Siapa yang bisa membawa kembali Dewi Roroyono, kalau dia perempuan maka akan saya angkat sebagai anak saya sendiri. Tapi kalau dia laki-laki, akan saya jodohkan dengannya,” kata Sunan Ngerang.
 

“Saya akan menolongmu guru. Saya akan merebut dan membawa pulang kembali puteri guru,” jawab Sunan Muria. Dia berniat menolong gurunya yang sedang ditimpa musibah. Bukan karena ingin dijodohkan dengan puterinya.
 

“Berangkatlah, semoga kamu berhasil.”
 

Maka berangkatlah Sunan Muria. Meskipun Pathak Warak menggunakan kesaktiannya dalam berlari, namun Sunan Muria berhasil mendahului Pathak Warak dan menghadang kakak seperguruannya yang kurang ajar itu.
 

“Berhenti kau Pathak Warak. Aku diperintahkan oleh guru untuk membawa kembali puteri Dewi Roroyono,” kata Sunan Muria.
 

“Kurang ajar. Minggir kau. Aku kakak seperguruanmu. Aku lebih hebat dari kamu. Lekas minggir,” bentak Pathak Warak. Namun Sunan Muria tidak bergeming. Kemudian Pathak Warak bermaksud menyerang Sunan Muria dengan kesaktiannya. Melihat hal itu, Sunan Muria kemudian berdoa kepada Allah, memohon perlindungan kepada-Nya. Selesai berdoa, Pathak Warak pun tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Dia merasa tenaganya seperti hilang begitu saja. Dia seperti orang yang lumpuh tidak berdaya.
 

Kemudian Sunan Muria berhasil membawa pulang kembali Dewi Roroyono. Sesuai janjinya, Sunan Ngesang pun akhirnya menjodohkan puterinya dengan Sunan Muria. Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa menolong itu harus dilakukan dengan hati ikhlas. Bukan karena iming-iming. Seperti yang dilakukan oleh Sunan Muria. Awalnya dia ikhlas menolong gurunya. Tapi karena keikhlasannya itulah kemudian Allah memberinya balasan yang setimpal.

Ilustrasi
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Air yang Bisa dan Tidak Bisa Digunakan untuk Bersuci

Ilustrasi Nah, tahukah kamu air apa yang bisa dipakai untuk besuci? Air yang dapat dipakai untuk besuci adalah air bersih dari laut, air yang keluar dari bumi atau air hujan dan air yang belum dipakai. Selain itu, ada pula air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci. Jenis Air itu sendiri terdiri dari beberapa macam, yaitu: Air Mutlak Air mutlak yaitu air suci dan menyucikan. Air ini yang boleh dijadikan untuk bersuci, seperti wudhu dan mandi. Apa saja yang termasuk air mutlak? Yang termasuk air mutlak yaitu: Air yang keluar dari mata air Air embun Air laut Air es Air kolam Air hujan Air mineral Air sumur Air sungai Air ledeng Air Najis Sementara, air yang najis adalah air yang telah berubah sifatnya karena terkena kotoran atau najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik untuk diminum, untuk bersuci seperti mandi dan wundhu. Air najis itu seperti, air yang terkena kotoran hewan, air yang terkena air kencing, air yang terkena bangkai dan lain sebagainya. Air Mutanaji...

Kota Islam di Dunia: Kairo Mesir

Foto Kota Tua Kairo Mesir Kairo ( Al-Qahirah ) dibangun oleh Zauhar As-Shaqly dari Sisilia, Italia. Ia merupakan Komandan Dinasti Fatimiyah dari Kairawan (sekarang menjadi Tunisia). Pada tahun 968 Masehi, Zauhar berhasil merebut Mesir dari Dinasti Ikhsidiyah dan memindahkan ibukota Mesir ke Kairo, sekaligus menjadikannya sebagai ibukota Kekhalifahan Syiah, Fatimiyah. Kata “ Qahirah ” artinya kemenangan. Jadi Kairo adalah kota kemenangan. Saat itu Kairo memiliki tiga pintu gerbang yaitu Bab Zawilah, Bab Anashr, dan Bab Al-Futuh. Setelah Pemerintahan Zauhar, kairo memiliki dua istana. Istana pertama, Istana Timur sebagai tempat tinggal khalifah. Istana yang kedua yaitu Istana Barat yang berfungsi sebagai kantor khalifah dan penyelenggara negara. Zauhar juga membangun masjid, yang dikenal dengan Masjid Al-Azhar. Masjid ini dulu difungsikan sebagai universitas dan pusat pengajaran syiah. Setelah Khilafah Fatimiyah runtuh, selanjutnya Mesir dipimpin oleh Dinasti Ayubbiyah. Sejak saat it...

Apa sih Hadas dan Najis Itu?

Ilustrasi Tahukah kalian apa itu hadas? Hadas adalah suatu keadaan tidak suci yang tidak dapat dilihat, tetapi wajib disucikan untuk sahnya ibadah, terutama salat, baik itu wajib maupun sunah. Maka dari itu, jika kamu hendak salat, maka jangan lupa untuk bersuci dulu. Sebab, jika kamu berhadas, maka salat mu tidak sah. Ingat-ingat ya, sebelum salat sucikanlah dirimu dari hadas. Hadas itu terdiri dari dua jenis, yaitu hadas kecil dan hadas besar. Apa sih hadas kecil dan hadas besar itu? Yuk, baca pengertiannya di bawah ini. Hadas Kecil Hadas kecil adalah keadaan tidak suci yang disebabkan karena mengeluarkan sesuatu dari dubur dan kubul, seperti; Buang angin Buang air besar Buang air kecil Mengeluarkan madzi Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan, Tersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Ketika kamu berhadas kecil, ada beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan, yaitu: Menunaikan salat Tawaf di Kakbah Menyentuh Alquran Bagaimana cara kamu me...

Seri Kota Islam di Dunia: Kota Fustat Mesir

Mesir merupakan salah satu kawasan yang berada di Afrika Utara. Afrika Utara merupakan daerah yang sangat penting bagi penyebaran agama Islam di daratan Eropa. Kota ini menjadi pintu gerbang masuknya Islam ke wilayah tersebut. Padahal selama berabad-abad kota ini berada di bawah kekuasaan Kristen. Ia sekaligus menjadi “benteng pertahanan” bagi Islam.   Islam menyentuh wilayah Mesir pada tahun 628 M. Ketika itu Rasulullah Saw. mengirim surat pada Gubernur Mukaukis yang berada di bawah kekuasaan Romawi, untuk memeluk agama Islam. Selanjutnya penyebaran Islam di Mesir dilakukan pada masa Khalifah Umar ibn al-Khattab, selanjutnya dilanjutkan pada masa pemerintahan Khalifah Utsman ibn Affan, Mu’awiyah ibn Abi Sufyan, ‘Uqbah, Abdul Malik  ibn Marwan dan pada masa pemerintahan al-Walid ibn Abdul Malik.   Di Mesir ini banyak terdapat kota-kota yang menjadi saksi sejarah masuknya Islam ke Mesir. Di antara kota-kota itu ialah kota Fustat. Kota Fustat ini dibangun oleh Amr Bin Ash...

Kisah Sunan Ampel dan Santri bernama Sholeh

Sunan Ampel adalah putra Maulana Malik Ibrahim. Nama aslinya adalah Raden Rahmat. Ia lahir di Kamboja pada tahun 1401 Masehi. Raden Rahmat disebut Sunan Ampel karena dulu dia mengajarkan Islam di daerah Ampel Denta, Surabaya. Ampel Denta sekarang telah berganti nama menjadi Wonokromo. Dulu, daerah Ampel Denta itu adalah rawa-rawa. Di sanalah dulu Sunan Ampel mendirikan pesantren untuk mengajarkan agama Islam kepada warga. Sunan Ampel juga melarang santri dan warga agar tidak melakukan Mo-Limo (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Artinya, tidak berjudi, tidak minum-minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkoba, dan tidak berzina). Sebagai seorang waliyullah (kekasih Allah), Sunan Ampel mempunyai keistimewaan. Salah satunya adalah ucapan beliau yang dapat menjadi kenyataan dengan izin Allah. Konon,  Sunan Ampel mempunyai seorang murid. Namanya Mbah Sholeh. Mbah Sholeh adalah tukang sapu Masjid Ampel. Mbah Sholeh begitu pandai membersihkan lantai masjid....