Langsung ke konten utama

Kisah Sunan Gunung Jati

Nama Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Ayahnya bernama Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda. Sejak kecil, Syarif Hidayatullah sudah belajar ilmu agama. Dia anak yang tekun, ramah dan peduli kepada orang lain. Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di Cirebon, Pasundan dan Priangan. Sunan Gunung Jati meninggal pada tahun 1568 Masehi dan dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati.

Ilustrasi
Konon pada suatu malam, Sunan Gunung Jati ingin melaksanakan salat tahajjud di rumahnya. Namun, dia merasa kalau hatinya tidak bisa khusyuk. Padahal sebelumnya dia bisa melakukan salat tahajjud dengan sangat khusyuk.

“Ada apa ini. Kenapa malam ini aku tidak bisa khusyuk?” tanya Sunan Gunung Jati dalam hati. Dicobanya lagi mengucap takbir, tapi lagi-lagi hatinya tidak bisa khusyuk.

“Mungkin aku salat di masjid saja. Sebaiknya aku pergi ke masjid. Siapa tahu bisa khusyuk.”

Kemudian, Sunan Gunung Jati pergi ke masjid. Sesampainya di masjid, hatinya masih juga belum khusyuk. Karena hatinya tidak kunjung khusyuk, Sunan Gunung Jati akhirnya pergi ke tepi pantai. Di sana dia melihat perahu. Sunan Gunung Jati pun akhirnya naik ke atas perahu dan salat tahajjud di sana. Ternyata, di atas perahu itu Sunan Gunung Jati merasakan salatnya sangat khusyuk. Bahkan dia bisa tidur dengan nyenyak sehabis melakukan salat dan berdoa.

Setelah bangun, Sunan Gunung Jati terkejut, karena dia sudah tidak berada di Pulau Jawa lagi. Perahunya ternyata terseret ombak hingga sampai jauh. Bahkan katanya perahunya itu sampai di negeri Cina. 

“Ini semua sudah kehendak Allah. Mungkin Allah menghendaki agar aku berdakwah di disini,” kata Sunan Gunung Jati. Kemudian Sunan Gunung Jati mengajarkan agama Islam di Cina. Pertama-tama Sunan Gunung Jati membuka praktek pengobatan. Orang Cina yang mau berobat disuruh mambaca syahadat dan melakukan salat. Dengan izin Allah, setelah melakukan salat, mereka yang sakit jadi sembuh. Sejak itulah Sunan Gunung Jati terkenal.

Karena semakin terkenal, Sunan Gunung Jati suatu hari dipanggil ke istana oleh Kaisar. Kaisar ingin menguji kepandaian Sunan Gunung Jati.

“Aku ingin menguji kepandaianmu, tuan,” kata Kaisar. Kemudian Kaisar memanggil dua puterinya. Puterinya yang satu sedang hamil. Sementara puteri yang satunya lagi perutnya diganjal kain sehingga mirip juga dengan orang hamil.

“Coba tuan tebak, mana puteriku yang benar-benar hamil?” tanya Kaisar.

Sunan Gunung Jati berdoa kepada Allah, memohon petunjuk kepada-Nya. Setelah itu Sunan Gunung Jati berkata, “Dia yang hamil.” sambil menunjuk kepada puteri Kaisar yang pura-pura hamil. Kaisar tertawa terbahak-bahak. Begitu juga dengan semua orang-orang yang ada diistana. Mereka mengira bahwa Sunan Gunung Jati sudah salah menebak. Tapi kemudian puteri yang pura-pura hamil itu menjerit.

“Ayah! Aku benar-benar hamil,” katanya. 

Kaisar terkejut. Setelah diperiksa, ternyata kain yang dibuat untuk mengganjal perutnya telah hilang. Perut sang puteri benar-benar hamil. Kaisar marah dan mengusir Sunan Gunung Jati. Akhirnya Sunan Gunung Jati kembali berlayar menuju Pulau Jawa. Namun puteri raja yang awalnya pura-pura hamil itu ternyata jatuh cinta sama Sunan Gunung Jati dan akhirnya pergi menyusul Sunan Gunung Jati. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.

Dari kisah ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa sebagai manusia kita harus selalu berusaha mengabdi kepada Allah dengan hati yang khusyuk. Ibadah kita tidak akan sempurna kalau dilakukan dengan hati yang tidak khusyuk. Karena itu harus berusaha keras untuk bisa beribadah dengan khusyuk. Seperti Sunan Gunung Jati dalam kisah di atas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Air yang Bisa dan Tidak Bisa Digunakan untuk Bersuci

Ilustrasi Nah, tahukah kamu air apa yang bisa dipakai untuk besuci? Air yang dapat dipakai untuk besuci adalah air bersih dari laut, air yang keluar dari bumi atau air hujan dan air yang belum dipakai. Selain itu, ada pula air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci. Jenis Air itu sendiri terdiri dari beberapa macam, yaitu: Air Mutlak Air mutlak yaitu air suci dan menyucikan. Air ini yang boleh dijadikan untuk bersuci, seperti wudhu dan mandi. Apa saja yang termasuk air mutlak? Yang termasuk air mutlak yaitu: Air yang keluar dari mata air Air embun Air laut Air es Air kolam Air hujan Air mineral Air sumur Air sungai Air ledeng Air Najis Sementara, air yang najis adalah air yang telah berubah sifatnya karena terkena kotoran atau najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik untuk diminum, untuk bersuci seperti mandi dan wundhu. Air najis itu seperti, air yang terkena kotoran hewan, air yang terkena air kencing, air yang terkena bangkai dan lain sebagainya. Air Mutanaji...

Kota Islam di Dunia: Kairo Mesir

Foto Kota Tua Kairo Mesir Kairo ( Al-Qahirah ) dibangun oleh Zauhar As-Shaqly dari Sisilia, Italia. Ia merupakan Komandan Dinasti Fatimiyah dari Kairawan (sekarang menjadi Tunisia). Pada tahun 968 Masehi, Zauhar berhasil merebut Mesir dari Dinasti Ikhsidiyah dan memindahkan ibukota Mesir ke Kairo, sekaligus menjadikannya sebagai ibukota Kekhalifahan Syiah, Fatimiyah. Kata “ Qahirah ” artinya kemenangan. Jadi Kairo adalah kota kemenangan. Saat itu Kairo memiliki tiga pintu gerbang yaitu Bab Zawilah, Bab Anashr, dan Bab Al-Futuh. Setelah Pemerintahan Zauhar, kairo memiliki dua istana. Istana pertama, Istana Timur sebagai tempat tinggal khalifah. Istana yang kedua yaitu Istana Barat yang berfungsi sebagai kantor khalifah dan penyelenggara negara. Zauhar juga membangun masjid, yang dikenal dengan Masjid Al-Azhar. Masjid ini dulu difungsikan sebagai universitas dan pusat pengajaran syiah. Setelah Khilafah Fatimiyah runtuh, selanjutnya Mesir dipimpin oleh Dinasti Ayubbiyah. Sejak saat it...

Apa sih Hadas dan Najis Itu?

Ilustrasi Tahukah kalian apa itu hadas? Hadas adalah suatu keadaan tidak suci yang tidak dapat dilihat, tetapi wajib disucikan untuk sahnya ibadah, terutama salat, baik itu wajib maupun sunah. Maka dari itu, jika kamu hendak salat, maka jangan lupa untuk bersuci dulu. Sebab, jika kamu berhadas, maka salat mu tidak sah. Ingat-ingat ya, sebelum salat sucikanlah dirimu dari hadas. Hadas itu terdiri dari dua jenis, yaitu hadas kecil dan hadas besar. Apa sih hadas kecil dan hadas besar itu? Yuk, baca pengertiannya di bawah ini. Hadas Kecil Hadas kecil adalah keadaan tidak suci yang disebabkan karena mengeluarkan sesuatu dari dubur dan kubul, seperti; Buang angin Buang air besar Buang air kecil Mengeluarkan madzi Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan, Tersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Ketika kamu berhadas kecil, ada beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan, yaitu: Menunaikan salat Tawaf di Kakbah Menyentuh Alquran Bagaimana cara kamu me...

Seri Kota Islam di Dunia: Kota Fustat Mesir

Mesir merupakan salah satu kawasan yang berada di Afrika Utara. Afrika Utara merupakan daerah yang sangat penting bagi penyebaran agama Islam di daratan Eropa. Kota ini menjadi pintu gerbang masuknya Islam ke wilayah tersebut. Padahal selama berabad-abad kota ini berada di bawah kekuasaan Kristen. Ia sekaligus menjadi “benteng pertahanan” bagi Islam.   Islam menyentuh wilayah Mesir pada tahun 628 M. Ketika itu Rasulullah Saw. mengirim surat pada Gubernur Mukaukis yang berada di bawah kekuasaan Romawi, untuk memeluk agama Islam. Selanjutnya penyebaran Islam di Mesir dilakukan pada masa Khalifah Umar ibn al-Khattab, selanjutnya dilanjutkan pada masa pemerintahan Khalifah Utsman ibn Affan, Mu’awiyah ibn Abi Sufyan, ‘Uqbah, Abdul Malik  ibn Marwan dan pada masa pemerintahan al-Walid ibn Abdul Malik.   Di Mesir ini banyak terdapat kota-kota yang menjadi saksi sejarah masuknya Islam ke Mesir. Di antara kota-kota itu ialah kota Fustat. Kota Fustat ini dibangun oleh Amr Bin Ash...

Kisah Sunan Ampel dan Santri bernama Sholeh

Sunan Ampel adalah putra Maulana Malik Ibrahim. Nama aslinya adalah Raden Rahmat. Ia lahir di Kamboja pada tahun 1401 Masehi. Raden Rahmat disebut Sunan Ampel karena dulu dia mengajarkan Islam di daerah Ampel Denta, Surabaya. Ampel Denta sekarang telah berganti nama menjadi Wonokromo. Dulu, daerah Ampel Denta itu adalah rawa-rawa. Di sanalah dulu Sunan Ampel mendirikan pesantren untuk mengajarkan agama Islam kepada warga. Sunan Ampel juga melarang santri dan warga agar tidak melakukan Mo-Limo (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Artinya, tidak berjudi, tidak minum-minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkoba, dan tidak berzina). Sebagai seorang waliyullah (kekasih Allah), Sunan Ampel mempunyai keistimewaan. Salah satunya adalah ucapan beliau yang dapat menjadi kenyataan dengan izin Allah. Konon,  Sunan Ampel mempunyai seorang murid. Namanya Mbah Sholeh. Mbah Sholeh adalah tukang sapu Masjid Ampel. Mbah Sholeh begitu pandai membersihkan lantai masjid....