Langsung ke konten utama

Cerita Lucu Abu Nawas Menangkap Pencuri Emas

Ilustrasi
Adik-adik yang saleh/salehah, sekarang kakak mau cerita tentang Abu Nawas nih. Sebelum bercerita, Kakak mau kasih tahu kalian tentang Abu Nawas.Ia lahir di Kota Ahvaz - Persia, dengan nama kecil Abu Ali Al Hasan. Abu Nawas dikenal sebagi seorang penyair klasik. Orangnya sangat cerdas dan lucu.

Nah, sekarang kakak mau cerita tentang kisah lucu Abu Nawas menangkap pencuri emas milik orang kaya. Simak cerita berikut ini:

Dulu, ada seorang yang hidup dengan kaya raya. Ia memiliki banyak emas. Suatu hari emas itu dicuri oleh seseorang. padahal, rumah orang kaya itu dijaga ketat oleh anak buahnya. Orang kaya itu pun marah.

"Siapa yang berani mencuri emasku?" teriak orang kaya itu.

Karena ingin mengetahui siapa pencurinya, maka orang kaya itu menyuruh anak buahnya memasang pengumuman. Dalam isi pengumuman, orang kaya itu akan memberi sebagian emasnya untuk si pencuri apabila mau megembalikannya. 

Akan tetapi, setelah beberapa hari menunggu, si pencuri tak kunjung mengembalikan emasnya. Orang kaya itu pun membuat pengumuman lagi. Isinya, orang kaya itu akan memberikan semua emasnya, jika si pencuri mengakui perbuatannya. Namun, pengumuman itu juga gagal karena tidak satu orang pun yang mengakuinya.

Sementara melihat peristiwa itu, si pencuri merasa sangat gembira karena rahasianya masih belum diketahui seseorang. Pada akhirnya, orang kaya itu membuat sebuah sayembara.

"Wahai penduduk! Dengarkanlah, saya akan membuat syembara. Kemarin emasku hilang dicuri, barang siapa yang bisa menemukan pencuri itu. Silahkan ambil semua emasnya," teriak orang kaya itu di tengah kampung.

Penduduk yang mengetahui sayembara itu sangat tertarik. Bahkan, seorang pencurinya pun juga ingin mengikutinya supaya tidak dicurigai.

Setelah beberapa hari menunggu, tidak seorang pun mampu menangkap pencurinya. Setelah berpikir panjang, orang kaya itu teringat dengan sosok cerdas dan lucu bernama Abu Nawas. Disuruhlah anak buahnya untuk datang ke rumah Abu Nawas. Namun sayangnya Abu Nawas sedang pergi.

Beberapa hari kemudian, ketika Abu Nawas pulang, ia kemudian disuruh menemui orang kaya itu. Melihat Abu Nawas datang ke rumah orang kaya itu, si pencuri sangat khawatir. Sebab, Abu Nawas terkenal sangat hebat dan cerdas.

Abu Nawas berkata kepada orang kaya itu, "Besok pagi kumpulkan semua penduduk, aku akan menemukan si pencuri emas itu."

Orang kaya itu pun langsung menyuruh anak buahnya mengumumkan kepada penduduk.

Pada esok harinya, ketika semua penduduk sudah kumpul semua. Datang Abu Nawas dengan membawa bambu dalam jumlah yang banyak.

"Wahai Abu Nawas! Mengapa engkau membawa bambu begitu banyak?" tanya orang kaya kepada Abu Nawas.

"Nanti engkau juga akan tahu. Tolong bagikan semua bambu ini."

Setelah dibagikan kepada semua penduduk termasuk si pencuri, Abu Nawas mengatakan, "Bambu-bambu ini sudah aku bacakan mantra. Bawalah pulang dan besok pagi kembalilah ke tempat ini dengan membawa bambu itu. Aku akan tunjukkan kepada kalian siapa pencurinya."

"Benarkah dengan sebatang bambu ini engkau bisa menangkap pencuri?" tanya salah seorang penduduk.

"Bambu itu akan bertambah satu jegkal jika telah dipegang oleh si pencuri."

Penduduk pun kembali kerumah masing-masing, termasuk pencuri itu. Namun, si pencuri resah dan gelisah. Ada kepanikan yang tampak diwajahnya. Pada malam harinya, si pencuri mempunyai ide untuk memotong bambu itu sejengkal.

Pada saat mentari pagi telah bersinar, semua penduduk kembali berkumpul. Mereka pun memberikan bambu itu satu persatu kepada Abu Nawas untuk diukur. Setelah semua selesai di ukur, Abu Nawas pun mengetahui siapa pencuri emas itu.

Padahal, sebenarnya, bambu yang digunakan oleh Abu Nawas adalah bambu biasa. Bambu itu tidak bisa bertambah panjang seperti dikatakannya. Jika pencuri itu percaya kata-kata Abu Nawas, ia pasti akan memotongnya. Benar saja dugaan Abu Nawas, pencuri itu memotongnya. Jadi, ketahuanlah siapa pencurinya.

Karena kecerdasan Abu Nawas, orang kaya itu pun memberi bagian dari jumlah emas itu. Kemudian, Abu Nawas membagikannya kepada penduduk yang membutuhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sunan Ampel dan Santri bernama Sholeh

Sunan Ampel adalah putra Maulana Malik Ibrahim. Nama aslinya adalah Raden Rahmat. Ia lahir di Kamboja pada tahun 1401 Masehi. Raden Rahmat disebut Sunan Ampel karena dulu dia mengajarkan Islam di daerah Ampel Denta, Surabaya. Ampel Denta sekarang telah berganti nama menjadi Wonokromo. Dulu, daerah Ampel Denta itu adalah rawa-rawa. Di sanalah dulu Sunan Ampel mendirikan pesantren untuk mengajarkan agama Islam kepada warga. Sunan Ampel juga melarang santri dan warga agar tidak melakukan Mo-Limo (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Artinya, tidak berjudi, tidak minum-minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkoba, dan tidak berzina). Sebagai seorang waliyullah (kekasih Allah), Sunan Ampel mempunyai keistimewaan. Salah satunya adalah ucapan beliau yang dapat menjadi kenyataan dengan izin Allah. Konon,  Sunan Ampel mempunyai seorang murid. Namanya Mbah Sholeh. Mbah Sholeh adalah tukang sapu Masjid Ampel. Mbah Sholeh begitu pandai membersihkan lantai masjid. Nam

Jejak Sejarah Islam di Mesir

THE CITADEL OF SALADIN (Benteng Saladin) - Benteng ini dibangun oleh panglima perang muslim terkemuka bernama Salahudin Al-Ayubi dari Dinasti Ayubiyah pada 1170 M. Benteng ini dibangun di atas Bukit Muqamat yang terletak di antara Kota Kairo dan Fustat, Mesir. Setiap pengunjung yang datang ke Benteng Saladin dapat menikmati keindahan pemandangan seluruh penjuru Kota Kairo dari atas benteng tersebut. Bahkan, Piramida dan Giza peninggalan raja-raja Mesir pun bisa dilihat dari The Citadel of Saladin ini. Foto Benteng Saladin BENTENG QAITBAY - Benteng ini sangat masyhur dengan kisah budak yang menjadi raja. Budak itu bernama Al Ashraf An Nashr Syaifudin Qaitby yang kemudian namanya dijadikan nama bagi benteng megah ini. Benteng ini dibangun pada tahun 1423 M. Benteng ini berfungsi untuk menahan serangan musuh yang datang dari luar Mesir. Foto Benteng Qaitbay TERUSAN SUEZ - Terusan ini terletak di sebelah barat Semenanjung Sinai. Terusan Suez yang dibuka pada 1870 ini me

Apa sih Hadas dan Najis Itu?

Ilustrasi Tahukah kalian apa itu hadas? Hadas adalah suatu keadaan tidak suci yang tidak dapat dilihat, tetapi wajib disucikan untuk sahnya ibadah, terutama salat, baik itu wajib maupun sunah. Maka dari itu, jika kamu hendak salat, maka jangan lupa untuk bersuci dulu. Sebab, jika kamu berhadas, maka salat mu tidak sah. Ingat-ingat ya, sebelum salat sucikanlah dirimu dari hadas. Hadas itu terdiri dari dua jenis, yaitu hadas kecil dan hadas besar. Apa sih hadas kecil dan hadas besar itu? Yuk, baca pengertiannya di bawah ini. Hadas Kecil Hadas kecil adalah keadaan tidak suci yang disebabkan karena mengeluarkan sesuatu dari dubur dan kubul, seperti; Buang angin Buang air besar Buang air kecil Mengeluarkan madzi Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan, Tersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Ketika kamu berhadas kecil, ada beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan, yaitu: Menunaikan salat Tawaf di Kakbah Menyentuh Alquran Bagaimana cara kamu me

Kisah Sunan Giri dan Begawan Minto Semeru

Sunan Giri merupakan putra Maulana Ishak. Dia juga keponakan Maulana Malik Ibrahim. Nama kecil Sunan Giri adalah Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin. Sunan Giri lahir di Blambangan (Banyuwangi) pada tahun 1442 Masehi. Sejak kecil Sunan Giri belajar kepada Sunan Ampel. Setelah menimba banyak ilmu, Sunan Giri ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam. Sunan Giri kemudian mendirikan pesantren di sebuah daerah perbukitan yang ada di desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit itu disebut ‘Giri’. Itulah sebabnya Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin dijuluki Sunan Giri. Sunan Giri tidak hanya pandai. Tapi beliau juga memiliki karomah (kekuatan) yang diberikan langsung oleh Allah kepadanya. Konon, setelah mendirikan pesantren, nama Sunan Giri semakin terkenal. Nama Sunan Giri juga didengar oleh Begawan Minto Semeru yang mempunyai Padepokan. Di padepokan itulah Begawan Minto Semeru melatih murid-muridnya dengan ilmu kesaktian. “Aku tidak mau ada menyaingiku. Aku akan pergi m

Kisah Nabi Ayyub As

Nabi Ayyub adalah seorang nabi yang sangat sabar. Di samping itu, beliau juga termasuk seorang nabi yang sangat kaya, binatang ternaknya berlimpah dan anak-anaknya banyak. Meski begitu, Nabi Ayyub tetap rendah hati. Harta kekayaannya tidak menjadikan Nabi Ayyub sombong dan lupa diri untuk taat beribadah kepada Allah Swt. “Ayyub itu benar-benar manusia yang hebat,” kata orang-orang yang mengetahui Nabi Ayyub. “Kamu benar. Dia sangat kaya. Tapi tidak sombong. Ibadahnya juga rajin dan suka membantu orang lain yang kesulitan,” kata yang lain. “Dia juga sangat sabar dan pandai bersyukur.” Kebaikan dan kesalehan Nabi Ayyub menjadi buah bibir orang-orang di sekitar beliau. Mereka memuji Nabi Ayyub sebagai orang yang saleh. Mendengar itu, iblis merasa terganggu dan berniat menggoda Nabi Ayyub. “Ini tidak bisa dibiarkan. Orang-orang banyak yang memuji Ayyub. Kita sebaiknya goda Ayyub agar dia menjauh dari Allah,” kata para iblis. Kemudian iblis mulai melancarkan rencananya. Pertama-ta