Ilustrasi |
Beliau belajar kepada banyak guru, di antaranya adalah Imam Malik bin Anas di Madinah. Pada suatu hari, Imam Syafi’i yang masih muda bersama dengan pelajar lain sedang mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Imam Malik. Teman-teman Imam Syafi’i tampak tekun mencatat apa yang disampaikan oleh Imam Malik. Sementara itu, Imam Syafi’i terlihat hanya mempermainkan jarinya di atas telapak tangannya.
Setelah selesai pelajaran, Imam Malik memanggil Imam Syafi’i, “Hai Syafi’i! Aku perhatikan, engkau tidak mencatat 18 hadis yang aku bacakan tadi. Padahal semua temanmu mencatatnya.”
“Wahai guru yang aku hormati! Aku belum memiliki kertas dan pena. Jadi, semua hadis yang guru bacakan tadi aku menulisnya di telapak tanganku,” jelas Imam Syafi’i kepada gurunya.
Ketika sang guru meminta membacakan ulang 18 hadis tersebut, Imam Syafi’i dengan lancar bisa menghafalnya. Imam Malik pun kagum melihat muridnya itu.
Komentar
Posting Komentar