Langsung ke konten utama

Jejak Sejarah Islam di Mesir

THE CITADEL OF SALADIN (Benteng Saladin) -Benteng ini dibangun oleh panglima perang muslim terkemuka bernama Salahudin Al-Ayubi dari Dinasti Ayubiyah pada 1170 M. Benteng ini dibangun di atas Bukit Muqamat yang terletak di antara Kota Kairo dan Fustat, Mesir. Setiap pengunjung yang datang ke Benteng Saladin dapat menikmati keindahan pemandangan seluruh penjuru Kota Kairo dari atas benteng tersebut. Bahkan, Piramida dan Giza peninggalan raja-raja Mesir pun bisa dilihat dari The Citadel of Saladin ini.

Foto Benteng Saladin
BENTENG QAITBAY - Benteng ini sangat masyhur dengan kisah budak yang menjadi raja. Budak itu bernama Al Ashraf An Nashr Syaifudin Qaitby yang kemudian namanya dijadikan nama bagi benteng megah ini. Benteng ini dibangun pada tahun 1423 M. Benteng ini berfungsi untuk menahan serangan musuh yang datang dari luar Mesir.

Foto Benteng Qaitbay
TERUSAN SUEZ - Terusan ini terletak di sebelah barat Semenanjung Sinai. Terusan Suez yang dibuka pada 1870 ini menghubungkan Pelabuhan Said (Bir Sa’id) di Laut Tengah dengan Suez (al-Suways) di Laut Merah. Insinyur Perancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps disebut sebagai pencetus dan pendiri terusan ini. Akan tetapi, menurut sumber sejarah Islam, cikal bakal terusan ini sudah ada sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Ketika itu, ia mengutus Amar bin Ash untuk membangun dermaga kapal di lokasi ini. Karena letaknya yang strategis, terusan ini seringkali menjadi rebutan.

Foto Terusan Suez
ISTANA QARUN - Qasru el-Qarun atau dikenal sebagai Istana Qarun terletak di pinggir Tasik Qarun dan hampir 40 Km dari bandar Fuyyoum, Mesir. Sisa sebagian istana ini masih kokoh hingga kini dan tidak ditenggelamkan oleh Allah Swt. hingga menjadi pembelajaran bagi umat manusia. Qarun adalah salah seorang sepupu Nabi Musa a.s. yang berasal dari Bani Israel. Alquran menerangkan tentang penampilan Qarun yang suka memamerkan kebesaran dan kekayaannya. Karena itu, Qarun Allah Swt. memberi azab kepadanya dengan cara menenggelamkan seluruh harta bendanya.

Foto Istana Qarun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Kejujuran Seorang Pemuda Penggembala Kambing

Pada zaman dahulu, ketika Sayyidina Umar bin Khattab sedang mengadakan perjalanan dari Madinah ke Mekkah. Di tengah perjalanan ia melihat seorang pemuda yang sedang menggembala kambing dalam jumlah yang sangat banyak.   Khalifah Umar lalu mendekati pemuda itu dan mengutarakan niatnya untuk membeli seekor kambing.   “Wahai anak muda! Bolehkah aku membeli seekor kambing yang sedang engkau gembala?” tanya Sayyidina Umar.   “Saya ini hanya seorang budak, Tuan. Saya tidak memiliki kewenangan untuk menjual kambing ini. Semua kambing ini milik majikan saya,” jawab si penggembala dengan jujur.   “Meskipun kambing ini milik majikanmu, kalau saya beli satu pasti majikanmu tidak akan tahu. Nanti kamu ceritakan kepadanya bahwa kambing yang kamu gembala dimakan macan satu ekor,” ujar Sayyidina Umar menguji kejujuran pemuda itu.   Mendengar ajakan itu, pemuda itu memandang Sayyidina Umar sejenak. Si pemuda itu pun berkata, “Apa yang tuan katakan memang benar. Jika kambin...

Kisah Nabi Yusuf As

Nabi Yusuf adalah putranya Nabi Ya’qub. Dia merupakan putra ketujuh dari dua belas orang bersaudara. Ibunya bernama Rahil. Diantara saudara-saudaranya yang lain, Nabi Yusuflah yang paling tampan. Tidak hanya tampan, dia juga berbadan tegap, ramah dan hormat kepada kedua orangtuanya. Tanda-tanda kenabian Nabi Yusuf sudah terlihat sejak kecil. Suatu hari, Nabi Yusuf menemui Nabi Ya’qub. “Ayah! Semalam aku bermimpi melihat matahari, bulan dan sebelas bintang. Mereka turun dari atas langit dan kemudian sujud kepadaku,” kata Nabi Yusuf.   Mendengar perkataan anaknya, Nabi Ya’qub merasa sangat gembira. Wajahnya berseri-seri. Dia tahu bahwa itu adalah tanda-tanda bahwa Nabi Yusuf kelak akan memperoleh kemuliaan. “Nak! Kamu jangan ceritakan mimpimu pada saudaramu yang lain. Sebab kalau mereka tahu, mereka akan berbuat jahat kepadamu. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia,” kata Nabi Ya’qub. Setelah mengetahui bahwa Nabi Yusuf akan memperoleh kemuliaan dari Allah...

Kisah Sunan Giri dan Begawan Minto Semeru

Sunan Giri merupakan putra Maulana Ishak. Dia juga keponakan Maulana Malik Ibrahim. Nama kecil Sunan Giri adalah Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin. Sunan Giri lahir di Blambangan (Banyuwangi) pada tahun 1442 Masehi. Sejak kecil Sunan Giri belajar kepada Sunan Ampel. Setelah menimba banyak ilmu, Sunan Giri ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam. Sunan Giri kemudian mendirikan pesantren di sebuah daerah perbukitan yang ada di desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit itu disebut ‘Giri’. Itulah sebabnya Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin dijuluki Sunan Giri. Sunan Giri tidak hanya pandai. Tapi beliau juga memiliki karomah (kekuatan) yang diberikan langsung oleh Allah kepadanya. Konon, setelah mendirikan pesantren, nama Sunan Giri semakin terkenal. Nama Sunan Giri juga didengar oleh Begawan Minto Semeru yang mempunyai Padepokan. Di padepokan itulah Begawan Minto Semeru melatih murid-muridnya dengan ilmu kesaktian. “Aku tidak mau ada menyaingiku. Aku akan pergi m...

Kisah Sunan Bonang

Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel. Ia lahir di Bonang (Tuban) kira-kira pada tahun 1465 Masehi. Nama kecil Sunan Bonang adalah Raden Makdum atau Maulana Makdum.  Sejak kecil, Radem Makdum sudah rajin belajar ilmu agama kepada ayahnya. Dia juga disiplin. Raden Makdum pernah belajar di Aceh kepada ayah Sunan Giri. Ketika di Aceh, Raden Makdum berteman akrab dengan Sunan Giri. Setelah menimba ilmu, Raden Makdum diperintah oleh ayahnya (Sunan Ampel) untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Tuban, Pati, Maduran dan Pulau Bawean. Raden Makdum disebut Sunan Bonang karena ketika mengajarkan Islam, dia menggunakan Bonang. Bonang itu adalah alat musik gamelan yang terbuat dari kuningan. Raden Makdum pandai memainkan alat music itu sehingga ketika dia memainkan alat music Bonangnya di masjid, orang-orang jadi tertarik untuk datang ke masjid dan belajar Islam kepadanya.  Bahkan Raden Makdum mampu mengalahkan para perampok dan penjahat hanya dengan memainkan alat musik Bonangnya...

Kisah Nabi Idris As

Nabi Idris dilahirkan di Kota Babylonia (Irak). Tapi, ada juga yang mengatakan kalau Nabi Idris lahir di Mesir. Ia merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam. Ayahnya bernama Yarid bin Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin Syits bin Adam As. Ia diutus oleh Allah Swt. untuk berdakwah kepada kaum Bani Qabil dan Memphis.   Konon, nama kecil Nabi Idris adalah Khanukh. Karena sejak kecil senang belajar, ia kemudian diberi nama Idris. Sejak kecil, Nabi Idris menghabiskan banyak waktunya untuk membaca lembaran-lembaran mushaf yang ditinggalkan oleh moyangnya, yakni Nabi Adam dan Nabi Syits. Selain itu, ia juga mempelajari ilmu-ilmu lain seperti ilmu menulis (kaligrafi), ilmu perbintangan (astronomi), dan ilmu hitung (matematika).   Oleh karena itu, sejak kecil Nabi Idris sudah dikenal sebagai anak muda yang pandai dan cerdas. Selain itu, ia juga merupakan orang yang taat kepada Allah Swt. Ia percaya sepenuh hati bahwa Allah itu Esa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Nah, sekarang buka d...